Pemanfaatan Senyawa Alelokimia dari Gulma Kirinyu (Chromolaena odorata) sebagai Pupuk Organik Cair untuk Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Pembibitan Awal
DOI:
https://doi.org/10.54387/jpp.v3i1.14Keywords:
Alelochemical, Bioherbicide, Growth of weed, Soil physicsAbstract
Senyawa alelokimia yang terdapat pada gulma umumny dimanfaatkan sebagai biopestisida, namun dengan penggunaan dosis dan konsentrasi yang tepat senyawa tersebut dapat juga dimanfaatkan sebagai Pupuk Organik Cair (POC). Potensi tersebut dapat diaplikasikan pada bibit kelapa sawit masa pembibitan awal (pre nursery) karena bibit memerlukan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan vegetatifnya. Gulma kirinyu merupakan salah satu gulma dominan di perkebunan kelapa sawit dan mengandung senyawa alelokimia yang tinggi. Keberadaan gulma kirinyu yang melimpah akan sangat baik bila dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair untuk bibit kelapa sawit.   Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bahan alternatif pupuk organik cair serta pengaruhnya terhadap morfologi dan fisiologi bibit kelapa sawit, serta mengetahui kandungan senyawa alelokimia pada pupuk organik cair kirinyu. Penelitian dilaksanakan di areal percobaan Kecamatan Cibitung, Bekasi, mulai bulan November 2020  sampai Maret 2021. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan 5 perlakuan yaitu PO (Kontrol, tanpa pemberian POC), P1 (POC 5 ml/bibit), P2 (POC 10 ml/bibit), P3 (POC 15 ml/bibit), dan P4 (POC 20 ml/bibit). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila berpengaruh nyata pada taraf 5% maka dilanjutkan dengan Uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa POC kirinyu belum dapat dijadikan alternatif bahan pembuatan pupuk organik cair, karena belum menunjukkan pengaruh nyata terhadap semua variabel morfologi dan fisiologi bibit kelapa sawit. Senyawa alelokimia yang terkandung dalam POC dan dosis yang diberikan masih tergolong rendah sehingga belum maksimal mendukung pertumbuhan bibit kelapa sawit. Senyawa alelokimia yang terkandung dalam POC adalah flavonoid 0,144% dan tanin 0,244%.
References
Kristiana, R. Mengkaji peranan alelokimia pada bidang pertanian. Bioedukasi Jurnal Pendidikan Biologi. Vol. 12. No.1. pp 41-46. 2019. doi http://dx.doi.org/10.20961/bioedukasi-uns.v12i1.27398 [2] Thamrin, M.S., Asikin., M. Willis. Tumbuhan kirinyu (Chromolaena odorata (L) (Asteraceae: Asterales) sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan ulat grayak Spodoptera litura. Jurnal Litbang Pertanian. Vol. 32. No. 3. Pp 112-121. doi : http://dx.doi.org/10.21082/jp3.v32n3.2013.p112-121 [3] Sari, V.I., Apriandi, B.T., Sylvia, M. Respons pertumbuhan bibit kelapa sawit terhadap bioherbisida saliara di pembibitan awal. Jurnal Kultivasi. Vol. 20. No. 2. pp 91-96. 2021. doi : https://doi.org/10.24198/kultivasi.v20i3. [4] Ambika, S.R., Poornima, S. Allelochemicals from Chromolaena odorata (L.) King and Robinson for increasing crop productivity. 2004. Canberra (AUS): Australian Centre for International Agricultural Research. [5] Setyorini, T., Retni, M.H., Agung, L.D. Pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery dengan pemberian pupuk organik cair (kulit pisang) dan pupuk NPK. Jurnal Agritrop. Vol. 18, No. 1. 2020. doi 10.32528/agritop.v18i1.3284. [6] Dewanto, F.G., J.J.M.R. Londok., R.A.V. Tuturoong., W.B. Kaunang. Pengaruh pemupukan anorganik dan organik terhadap produksi tanaman jagung sebagai sumber pakan. Jurnal Zootek. Vol. 32. No. 5. pp 1-8. 2017. doi : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/zootek/article/download/982/795. [7] Hadisuwito, S. 2007. Membuat pupuk kompos cair. Jakarta (ID): PT Agromedia Pustaka. [8] Murdaningsih, Yosefa, S.M. Pemanfaatan kirinyu (Chromolaena odorata) sebagai sumber bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman wortel (Daucus carota). 2014. Buana Sains. Vol. 14. No.2. pp 141-147. 2014. doi https://doi.org/10.33366/bs.v14i2.356. [9] Sawit Indonesia. Seu Supreme: Tahan terhadap Perubahan Cuaca. Artikel Ilmiah. Internet. 2014. Diunduh pada 21 Maret 2022. Tersedia pada https://sawitindonesia.com/seu-supreme-tahan-terhadap-perubahan-cuaca/. [10] Hasbi., Zainabun., Yadi, J. Pengaruh penggunaan limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap perubahan sifat kimia ultisol dan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. Vol. 6. No. 4. pp 637-645. 2021. doi https://doi.org/10.17969/jimfp.v6i4.18282. [11] Lingga. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. 96 hal. [12] Madusari, S. Evaluasi aplikasi bio urin sapi dan cendawan mikoriza terhadap karakter morfo-fisiologi bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Jurnal Citra Widya Edukasi. 2020. Vol 12. No. 2. pp 135-142. 2020. doi https://journal.cwe.ac.id/index.php/ jurnal_citrawidyaedukasi/article/view/241/216. [13] Buana, A., Rosmayati, Khairunnisa. Uji pertumbuhan beberapa varietas bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan metode hidroponik di pre nursery. Jurnal Agroteknologi FP USU. Vol. 7. No. 1. pp 169-175. 2019. doi Jurnal Agroekoteknologi (usu.ac.id) [14] Kasno, A.L., Anggria. Peningkatan pertumbuhan kelapa sawit di pembibitan dengan pemupukan NPK. Jurnal Penelitian Tanaman Industri. Vol. 22. No. 3. pp 107-114. 2017. doi. http://dx.doi.org/10.21082/littri.v22n3.2016.107-114 [15] Liferdi, L. Efek pemberian fosfor terhadap pertumbuhan dan status hara pada bibit manggis. Jurnal Hortikultura. Vol. 20., No. 1. 18-26. pp 18-26. 2010. doi https://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/web/jurnal_pdf/201/liferdi_efek_fosfor.pdf [16] Cahyono, B. Kacang Buncis Teknis Budidaya dan Analisis Usaha Tani. 2003. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius. [17] Taiz, L., Zeiger, E. 2010. Plant physiology 5th Edition. Massachussetts (USA): Sinauer Ass. Inc Publisher. [18] Fatonah, S., Asih, D., Iriani, D. 2013. Penentuan waktu pembukaan stomata pada tanaman kelapa sawit di perkebunan Gambir Kampar Riau. Skripsi. Riau (ID): Universitas Riau. [19] Pasaribu, A.I., Karuniawan, P.W. Pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) tahap pre nursery. Jurnal Produksi Tanaman. 2019. Vol. 7, No.1. pp 25-34. doi http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/view/975. [20] Faroog, M., Basra, S.A., Wahid, A., Ahmad, N., Saleem, B.A. Improving the drought tolerance in rice (Oryza sativa L.) by exogenous application of salicylic acid. Journal of Agronomy and Crop Science. Vol. 195. No. 1. 2009. pp 237-246. 2009. doi https://doi.org/10.1111/j.1439-037X.2009.00365.x. [21] Sari, V.I., Putra, P.G., Paruhum, H. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan pemberian bioherbisida saliara (Lantana camara) sebagai metode alternatif pengendalian gulma. Jurnal Agrosintesa. Vol. 1. No.2. pp 52-60. 2018. doi http://dx.doi.org/10.33603/ .v1i2.1927. [22] Riskitavani, D.V., Kristanti, I.P. Studi potensi bioherbisida ekstrak daun Ketapang (Terminalia catappa) terhadap gulma rumput teki (Cyperus rotundus). Jurnal sains dan semi pomits. Vol. 2, No.2. pp 59-63. 2013. doi 10.12962/j23373520.v2i2.3593. [23] Kusmarwiyah, E., Erni, S. Pengaruh media tumbuh dan pupuk organic cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri (Apium graveolens L..). Crop Agro. Vol. 4. No. 2. Pp 7-12. 2011. doi https://cropagro.unram.ac.id/index.php/caj/article/view/95.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2022 Vira Irma Sari, Muhammad Nuril Anwar, Ratih Rahhutami

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.